Sabtu, 10 September 2011

Seorang Dokter Nekad Membedah Perut Sendiri

Seorang Dokter biasanya melakukan tindakan operasi terhadap pasien yang menderita suatu penyakit. Tapi lain halnya dengan Dokter Leonid Rogozov, seorang dokter berkebangsaan Rusia ini melakukan tindakan operasi terhaadap dirinya sendiri.

Dokter Leonid Rogozov, seorang dokter berkebangsaan Rusia merasakan sakit di perut kanan bawah dan mengalami demam. Dia pun mendiagnosa dirinya sendiri yang ternyata menderita usus buntu akut. Rasa sakit ini terjadi tengah malam saat dia bertugas di Antartika dan tergabung dalam ekspedisi Antartika Soviet . Hari berikutnya dia merasa putus asa karena kesempatan untuk memanggil pesawat tidak ada, dan dia adalah satu-satunya dokter di stasiun Novolazarevskaya. Karena tidak ada dokter lain yang ada pada saat itu, maka dia pun melakukan tindakan operasi terhadap dirinya sendiri menggunakan anestesi lokal. Dia dibantu oleh seorang insinyur mesin dan seorang ahli meteorologi di stasiun itu.

Mereka berdua membantunya memberikan instrumen medis dan memegang cermin kecil di perutnya. Sungguh suatu tindakan yang nekad dan luar biasa!

Dia melakukan pembiusan lokal dengan solusi novocaine dan membuat sayatan 12cm di daerah perut kanan dengan pisau bedah. Operasi tersebut berlangsung hingga 1 jam dan 45 menit lamanya.

Leonid Rogozov pada tahun 1959 lulus dari Institut dan segera diterima di residensi klinik operasi. Namun, studinya di residensi terputus karena Leonid melakukan perjalanan ke Antartika di bulan September 1960 sebagai seorang dokter dari Soviet ke stasiun Antartika Novolazarevskaya.

Dengan tindakan nekadnya itu, Dokter Leonid Rogozov menjadi terkenal karena berhasil mengoperasi dirinya sendiri dan berhasil melakukan operasi tersebut sehingga dia sehat kembali. 

Sulitnya Jadi Mahasiswa Kedokteran


Nasib dari seseorang yang mendabakan “wisudah“,, sudah ada setidaknya 4 kali prosesi wisudah yg telah terlewatkan selama aku kuliah di semester tambahan. Seandainya jalan ku dalam menempuh masa kuliah ini tidak ad masalah pasti setidaknya saat ini saya sudah memasuki masa-masa ujian komprehensif (gak tau penulisannya benar atau tidak) atau ujian naik tingkat.
Dari awal saya di terima di fakultas ini saya memang sudah ragu untuk mengambilnya namun karena dorongan semangat dan harapan dari orang tua makanya saya berusaha menerimanya dan berusaha sekuat tenaga untuk dapat menyelesaikan tantangan dalam hidup ku ini. Saat ini saya sudah terlambat satu tahun dari semestinya akhir dari masa studi saya di preklinik, namun saya masih belum bisa menyelesaikan masa studi saya ini Karen masih ad beberapa mata kuliah yang belum saya lulusi. Nah untuk masalah tidak lulus di beberapa mata kuliah ini saya ingin sedikit membagi cerita, sebenarnya bukannya karena di bilang bodoh makanya saya tidak lulus di beberapa mata kuliah tersebut namun sampai sekarang saya masih mencari jawaban atas apa yg sedang saya alami ini. Banyak dari teman-teman saya yg mungkin pengetahuannya masih di bawah saya tapi sekarang mereka telah sarjana(bukan bermaksud ingin menjatuhnkan sesama, tapi saya hanya mencari penjelasan logis tentang semua yg saya alami).

                Rasa cemburu pasti ada dalam diri saya, bahkan terkadang rasa cemburu itu berkobar menjadi api yg sangat sulit ku control, namun saya harus tetap sabar dan kuat serta yakin dengan prinsip saya “saya punya mimpi dan suatu saat mimpi itu akan menjadi kenyataan dengan usaha dan keyakinan”. Saya yakin bahwa semua rintangan yang saya alami ini pasti akan berbuah manis pada waktunya.

                Hidup di dunia kedokteran itu memang sulit, untuk dapat hidup lancar di dunia ini kita harus memiliki salah satu atau seluruh “garis malaikat” yg ada. “garis malaikat itu ada tiga, yaitu : 


1. Garis otak : Atau dalam bahasa kedokteran di sebut gyrus pada otak, kenapa hal ini berpengaruh ?? sebenarnya ini hanyalah sebuah istilah yang di gunakan oleh para senior kami untuk menyebutkan orang-orang pintar dan memiliki kemampuan otak super yg dapat menghafal dan merinci setiap proses yang terjadi pada tubuh ini.


    2. Garis tangan : yang dimaksud di sini adalah keberuntungan, memamng di kalangan kita ada beberapa orang yang memiliki tingkat keberuntungan yang tinggi sehingga sangat berpengaruh terhadap nilai yang di keluarkan setelah ujian. Biasanya mereka yg memiliki “garis tangan” yang baik selalu mendapatkan kelulusan pada setiap pengumumannya, meskipun terkadang mereka hanya mendapat ninai C namu nilai C itu bagaikan air di tengah padang gurun yang gersang.

  3. Garis Keturunan : kalau untuk yang satu ini tidak usah di tanya lagi, mereka yang memiliki keluarga dokter atau merupakan anak dari seorang dokter yg memiliki nama di kampus sudah pasti 80%  urusannya di kampus  mendapat kemudahan, hal ini berkaitan dengan salah satu bunyi sumpah dokter yang katanya sih bunyinya kurang lebih seperti ini “ saya bersumpah akan memperlakukan keluarga teman sejawat saya sebagai mana saya memperlakukan keluarga saya sendiri ” (gak tau pasti bunyinya kayak gmna cz belum pernah mengucapkan sumpahnya secara langsung.

Saat ini mungkin hanya ini saja yang bisa saya ceritakan, semoga bisa di lanjutkan di lain waktu.
Ooooo….. ia,, di sini saya tidak pernah bermaksud untuk menjatuhkan atau mengumbar sesuatu yg tidak pernah terjadi,, di sini saya hanya menceritakan keluh kesah dan pengalaman saya selama ini, jadi kalau ada yang tersinggung dan merasa di rugikan tolong tidak usah baca blog ini karena blog ini hanyalah salah satu sarana yang bisa saya pergunakan untuk menumpahkan seluruh keluh kesah saya.
Kalau masih tersinggung, dan keberatan silahkan jadi tempat curhatan saya supaya saya tidak salah tulis lagi, terima kasih….