Senin, 28 November 2011

Indonesia Ku Yang Malang




Beberap hari ini saya menyaksikan sebuah reality show yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta, acara ini menayangkan keseharian sebuah keluarga miskin yang berjuang untuk hidup dan melakukan berbagai macam pekerjaan agar dapat menyambung hidup di keesokan harinya.

Saat menyaksikan acara ini saya pun berpikir, apakah para pemegang kekuasaan di indonesia ini tidak punya televisi?

Ataukah mereka terlalu sibuk untuk bisa menyaksikan acara-acara di televisi?
Tapi sibuk untuk apa?

Sibuk untuk mengurusi rakyat atau apa?

Kalau mereka sibuk mengurusi rakyat, kenapa masih ada rakyat miskin yang begitu kesulitan mendapatkan kenikmatan dunia di era modernisasi seperti ini.

Tablet PC, Handphone canggih, Laptop dan kemewahan-kemewahan lainnya begitu mudah kita dapatkan tetapi di luar sana masih banyak orang yang begitu menderita dalam menjalani hidupnya. Tiap hari kita bisa dengan mudahnya makanan di restoran mahal, namun ketika makanannya kurang enak kita bisa mengabaikan makanan tersebut.

Ke mana hati nurani kita?

Ke mana mata para wakil rakyat?

Ke mana kepekaan para pejabat?

Bukankah ketika pemilu mereka begitu dekatnya dengan masyarakat.
Miris hati ini ketika melihat realita-realita yang ada di negaraku ini. Tak sanggup rasanya melihat semua sikap diskriminatif yang terjadi. Bukan karena tidak punya kekuatan untuk menulisnya, namun karena saya tidak mau bersaing dengan malaikat mungkar dan nakir yang bertugas mencatat dosa-dosa mereka. Biarkan Tuhan dan diri mereka sendiri yang tahu segala keburukan yang ada di negara ku ini.

Bukannya sudah tidak ada kebaikan di negara ku ini namun saya bingung, kenapa pihak yang semestinya bertanggung jawab memperbaiki kehidupan rakyat, kesulitan dalam mewujudkan mimpi-mimpi rakyatnya. Padahal mereka memiliki berbagai kewenangan dan hak khusus agar memajukan kesejahteraan rakyat.